Minggu, 30 April 2017

Serial Aku dan BAQI (Part 1)

BAQI, TERNYATA ENGKAULAH PELABUHAN ITU ^_^



Bismillahirrahmanirrahiim
Laa haulaa wala quwwata illa billah
Alhamdulillahirabbil’alamin. Wa shalaatu wassalaamu ‘alaa Rasulillah. Wa ‘alaa aalihii waman waalah.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kehidupan yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in, dan kepada umatnya.
Alhamdulillah...
Tak terasa mata ini dijadikan mudah dalam memandang keindahan, tak terasa telinga ini dijadikan mudah dalam mendengar keindahan, tak terasa mulut ini dijadikan mudah dalam berbicara tentang keindahan. Tak terasa pula dimudahkan untuk memegang, melihat, mendengar, dan membaca keindahan Al-Quran, yakni surat cinta yang Allah berikan kepada umat manusia.
Alhamdulillah, Allah takdirkan diri ini berada dalam suatu unit kegiatan mahasiswa di kampus bumi siliwangi yang bergelut dalam bidang ke-Al-Quran-an. Namanya yaitu BAQI alias Belajar Al-Quran Intensif. InsyaAllah pada kesempatan kali ini aku akan bercerita tentang sepenggal pengalamanku bersama BAQI.
BAQI??? Ada apa dengan BAQI? Hal apa yang membuat spesial dari BAQI? Apakah ada sesuatu yang terjadi antara aku dan BAQI? Hmmm.... Alhamdulillah, mungkin butuh 1000 lembar jika harus menceritakan semua kebersamaanku dengan BAQI (hoho, maaf berlebihan). Ku persingkat mungkin cerita ini, semoga semua pembaca dapat mengambil hikmah dari tulisan ini dan semoga Allah meridhoi kita semua. Aamiin.
Cerita aku dan BAQI akan terangkum dalam kata “PELABUHAN”. Mengapa demikian? Udah lanjutin baca aja, gak pake tapi hehe... Nah, setiap suku kata dari kata “PELABUHAN” mempunyai singkatan tersendiri yakni:  
PE         = PErtama
LA         = LApang yang luas bagi sebaik-baik manusia
BU         = BUah dari kesabaran
HAN      = Semua ini HANya karena Allah

Berikut adalah uraiannya...
PErtama
BAQI adalah hal pertama yang kukenal saat menginjakkan kakiku di UPI. Yakni saat diselenggarakannya MOKAKU, stand pertama yang ku kunjungi tanpa sengaja adalah stand BAQI. Orang yang pertama kukenal sebagai seorang “Kakak” kudapat di BAQI. Keseriusan pertamaku dalam berorganisasi adalah di BAQI. Pertama kali dapat mengajarkan Al-Quran adalah di BAQI. Organisasi pertama yang terlama diikuti adalah BAQI. Bahkan organisasi pertama yang kegiatannya bersambung dari pagi sampai menjelang sore adalah BAQI. Alhamdulillah. Qodarullah, semua ini adalah takdir Allah.

LApang yang luas bagi sebaik-baik manusia
BAQI, semua manusia pilihan Allah berkumpul didalamnya. Mereka adalah manusia pilihan karena mendapat predikat sebaik-baik manusia. Sebagaimana dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Utsman bin Affan ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” Alhamdulillah, diri ini ditakdirkan dapat belajar dan mengajarkan Al-Quran bersama teman-teman yang insyaAllah jalannya selalu dalam bimbingan Allah. Aamiin. 
BAQI adalah suatu lapang yang luas untuk para pencari ilmu. Di BAQI semua pengurus mendapatkan fasilitas dalam mengkaji ilmu Al-Quran seperti tahsin, tahfidz, tafsir, bahasa arab, bahkan metode bagaimana cara mengajarkan Al-Quran pada anak-anak hingga dewasa pun ada. Dalam hal mengajarkan Al-Quran, di setiap semester pasti ada pasukan “Pejuang Suhada” alias Pejuang SabtU aHAd harus aDA. Alhamdulillah, weekend yang mana orang-orang sangat lalai dan malas pada hari itu, pengurus yang ada di BAQI justru membuat weekend menjadi lebih berarti. Berarti disini maksudnya adalah memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah dengan melakukan sebaik-baik kegiatan yakni menjadi pengajar bimbingan baca dan hafalan Al-Quran. Bahkan ada seorang teman yang mengatakan bahwa bimbingan BAQI adalah suatu rekreasi alias refreshing bagi dirinya ditengah-tengah kepenatan kuliah. MasyaAllah.

BUah dari kesabaran
BAQI, kesabaran adalah salah satu hal yang penting dalam mengerjakan sesuatu didalamnya. Semua hal itu berproses, seperti kita dahulu adalah bayi yang baru mampu merangkak, menelungkup, merondang, duduk, lalu berjalan tergopoh-gopoh kini berkembang menjadi dewasa yang mampu berlari. Begitupun dengan belajar dan mengerjakan sesuatu, semua itu butuh proses, yakni yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya bisa menjadi lebih bisa, dan sebagainya.
Alhamdulillah, seorang Kakak memberikan nasihat (dengan beberapa editan kata) bahwa “Saat kamu sudah terjun dalam sebuah organisasi, tujuan yang ingin kamu dapatkan adalah sebagian dari apa yang akan kamu dapatkan. Contohnya, tujuan yang ingin didapatkan dari BAQI yaitu supaya mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar, tapi ternyata setelah terjun langsung kamu akan mendapatkan sesuatu hal yang lebih dari tujuan itu seperti mengajarkan Al-Quran, mengetes bacaan Al-Quran, menjadi panitia kegiatan, dan sebagainya. Memang nanti akan muncul suatu titik jenuh yang mana kesabaranlah salah satu kuncinya.”
Alhamdulillah... Menjadi seorang ini dan itu, seringkali salah dalam mengerjakan sesuatu, ketidakmampuan dalam membagi tugas adalah pengalaman yang sangat indah bersama BAQI. Pelatihan kesabaran yang berulang-ulang bersama teman-teman seperjuangan di BAQI membuat kami menjadi ITANG dan ATANG alias Ikhwan TANGguh dan Akhawat TANGguh. Yakni ikhwan dan akhawat yang gak gampang cengeng dan menyerah dalam mengerjakan sesuatu. Karena apabila sudah terjun ke masyarakat, ujiannya akan lebih berat daripada ini.

Semua ini HANya karena Allah
BAQI, engkau ada karena Allah yang menghendaki. Aku bersamamu karena Allah yang menghendaki. Semua hal di dunia dan di langit tidak akan pernah terlepas dari kekuasaan Allah. Ya... inti dari semua ini adalah Allah. Allah yang sudah menakdirkan diri ini menjadi bagian darimu. Perasaan senang, sedih, suka, dan duka bersamamu adalah episode yang Allah berikan kepadaku dan pasti ada hikmah yang terkandung dibalik semua ini. Alhamdulillah...
 Cukup sekian sepenggal ceritaku bersama BAQI. Semoga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari tulisan ini. Aamiin.
Oiya, ada satu hal yang ingin ku sampaikan, hal ini berawal dari sharing yang penuh dengan makna yakni “Apabila segala sesuatu dikerjakan untuk organisasi yang diikutinya, niscaya akan membuat lelah para pengurusnya. Akan tetapi apabila segala sesuatu dikerjakan untuk Allah dan Rasul-Nya, niscaya akan membuat tenang para pengurusnya.” Alhamdulillah, semoga BAQI atau organisasi keislaman yang lain menjadi wadah para pengurus didalamnya untuk senantiasa mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Mohon maaf apabila ada kata atau ketikan yang kurang berkenan. Setiap kebenaran yang terdapat dalam tulisan ini  adalah kebenaran dari Allah semata dan setiap kesalahan berasal dari sendiri dan syaithan, sedangkan Allah dan Rasul-Nya terbebas dari semua itu.
Wallahua'lam...

Penulis : Ummu Khadijah 
Penyunting : Huriyatul Jannah
Load disqus comments

0 komentar