BAQI, TERNYATA ENGKAULAH PELABUHAN ITU ^_^
Bismillahirrahmanirrahiim
Laa
haulaa wala quwwata illa billah
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Wa shalaatu wassalaamu ‘alaa Rasulillah. Wa ‘alaa aalihii waman waalah.
Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kehidupan yang tak terhitung jumlahnya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
kepada para keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in,
dan kepada umatnya.
Alhamdulillah...
Tak
terasa mata ini dijadikan mudah dalam memandang keindahan, tak terasa telinga
ini dijadikan mudah dalam mendengar keindahan, tak terasa mulut ini dijadikan mudah
dalam berbicara tentang keindahan. Tak terasa pula dimudahkan untuk memegang,
melihat, mendengar, dan membaca keindahan Al-Quran, yakni surat cinta yang
Allah berikan kepada umat manusia.
Alhamdulillah,
Allah takdirkan diri ini berada dalam suatu unit kegiatan mahasiswa di kampus
bumi siliwangi yang bergelut dalam bidang ke-Al-Quran-an. Namanya yaitu BAQI
alias Belajar Al-Quran Intensif. InsyaAllah pada kesempatan kali ini aku akan
bercerita tentang sepenggal pengalamanku bersama BAQI.
BAQI???
Ada apa dengan BAQI? Hal apa yang membuat spesial dari BAQI? Apakah ada sesuatu
yang terjadi antara aku dan BAQI? Hmmm.... Alhamdulillah, mungkin butuh 1000
lembar jika harus menceritakan semua kebersamaanku dengan BAQI (hoho, maaf
berlebihan). Ku persingkat mungkin cerita ini, semoga semua pembaca dapat mengambil
hikmah dari tulisan ini dan semoga Allah meridhoi kita semua. Aamiin.
Cerita
aku dan BAQI akan terangkum dalam kata “PELABUHAN”. Mengapa demikian? Udah
lanjutin baca aja, gak pake tapi hehe... Nah, setiap suku kata dari kata “PELABUHAN”
mempunyai singkatan tersendiri yakni:
PE = PErtama
LA = LApang yang
luas bagi sebaik-baik manusia
BU = BUah dari
kesabaran
HAN = Semua ini HANya
karena Allah
Berikut
adalah uraiannya...
PErtama
BAQI
adalah hal pertama yang kukenal saat menginjakkan kakiku di UPI. Yakni saat
diselenggarakannya MOKAKU, stand pertama yang ku kunjungi tanpa sengaja
adalah stand BAQI. Orang yang pertama kukenal sebagai seorang “Kakak” kudapat
di BAQI. Keseriusan pertamaku dalam berorganisasi adalah di BAQI. Pertama kali
dapat mengajarkan Al-Quran adalah di BAQI. Organisasi pertama yang terlama
diikuti adalah BAQI. Bahkan organisasi pertama yang kegiatannya bersambung dari
pagi sampai menjelang sore adalah BAQI. Alhamdulillah. Qodarullah, semua ini
adalah takdir Allah.
LApang yang
luas bagi sebaik-baik manusia
BAQI,
semua manusia pilihan Allah berkumpul didalamnya. Mereka adalah manusia pilihan
karena mendapat predikat sebaik-baik manusia. Sebagaimana dalam hadits sahih
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Utsman bin Affan ra bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya.” Alhamdulillah, diri ini ditakdirkan dapat belajar dan
mengajarkan Al-Quran bersama teman-teman yang insyaAllah jalannya selalu dalam
bimbingan Allah. Aamiin.
BAQI
adalah suatu lapang yang luas untuk para pencari ilmu. Di BAQI semua pengurus mendapatkan
fasilitas dalam mengkaji ilmu Al-Quran seperti tahsin, tahfidz, tafsir, bahasa
arab, bahkan metode bagaimana cara mengajarkan Al-Quran pada anak-anak hingga
dewasa pun ada. Dalam hal mengajarkan Al-Quran, di setiap semester pasti ada
pasukan “Pejuang Suhada” alias Pejuang SabtU aHAd harus aDA. Alhamdulillah, weekend
yang mana orang-orang sangat lalai dan malas pada hari itu, pengurus yang ada
di BAQI justru membuat weekend menjadi lebih berarti. Berarti disini
maksudnya adalah memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah dengan melakukan
sebaik-baik kegiatan yakni menjadi pengajar bimbingan baca dan hafalan Al-Quran.
Bahkan ada seorang teman yang mengatakan bahwa bimbingan BAQI adalah suatu
rekreasi alias refreshing bagi dirinya ditengah-tengah kepenatan kuliah.
MasyaAllah.
BUah dari
kesabaran
BAQI,
kesabaran adalah salah satu hal yang penting dalam mengerjakan sesuatu
didalamnya. Semua hal itu berproses, seperti kita dahulu adalah bayi yang baru
mampu merangkak, menelungkup, merondang, duduk, lalu berjalan tergopoh-gopoh
kini berkembang menjadi dewasa yang mampu berlari. Begitupun dengan belajar dan
mengerjakan sesuatu, semua itu butuh proses, yakni yang tadinya tidak bisa
menjadi bisa, yang tadinya bisa menjadi lebih bisa, dan sebagainya.
Alhamdulillah,
seorang Kakak memberikan nasihat (dengan beberapa editan kata) bahwa “Saat kamu
sudah terjun dalam sebuah organisasi, tujuan yang ingin kamu dapatkan adalah
sebagian dari apa yang akan kamu dapatkan. Contohnya, tujuan yang ingin
didapatkan dari BAQI yaitu supaya mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar,
tapi ternyata setelah terjun langsung kamu akan mendapatkan sesuatu hal yang
lebih dari tujuan itu seperti mengajarkan Al-Quran, mengetes bacaan Al-Quran,
menjadi panitia kegiatan, dan sebagainya. Memang nanti akan muncul suatu titik
jenuh yang mana kesabaranlah salah satu kuncinya.”
Alhamdulillah...
Menjadi seorang ini dan itu, seringkali salah dalam mengerjakan sesuatu,
ketidakmampuan dalam membagi tugas adalah pengalaman yang sangat indah bersama
BAQI. Pelatihan kesabaran yang berulang-ulang bersama teman-teman seperjuangan
di BAQI membuat kami menjadi ITANG dan ATANG alias Ikhwan TANGguh dan Akhawat
TANGguh. Yakni ikhwan dan akhawat yang gak gampang cengeng dan menyerah dalam
mengerjakan sesuatu. Karena apabila sudah terjun ke masyarakat, ujiannya akan
lebih berat daripada ini.
Semua ini HANya
karena Allah
BAQI,
engkau ada karena Allah yang menghendaki. Aku bersamamu karena Allah yang
menghendaki. Semua hal di dunia dan di langit tidak akan pernah terlepas dari
kekuasaan Allah. Ya... inti dari semua ini adalah Allah. Allah yang sudah
menakdirkan diri ini menjadi bagian darimu. Perasaan senang, sedih, suka, dan
duka bersamamu adalah episode yang Allah berikan kepadaku dan pasti ada hikmah
yang terkandung dibalik semua ini. Alhamdulillah...
Cukup
sekian sepenggal ceritaku bersama BAQI. Semoga ada manfaat dan hikmah yang
dapat diambil dari tulisan ini. Aamiin.
Oiya,
ada satu hal yang ingin ku sampaikan, hal ini berawal dari sharing yang
penuh dengan makna yakni “Apabila segala sesuatu dikerjakan untuk organisasi
yang diikutinya, niscaya akan membuat lelah para pengurusnya. Akan tetapi
apabila segala sesuatu dikerjakan untuk Allah dan Rasul-Nya, niscaya akan
membuat tenang para pengurusnya.” Alhamdulillah, semoga BAQI atau organisasi
keislaman yang lain menjadi wadah para pengurus didalamnya untuk senantiasa
mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Mohon
maaf apabila ada kata atau ketikan yang kurang berkenan. Setiap kebenaran yang
terdapat dalam tulisan ini adalah
kebenaran dari Allah semata dan setiap kesalahan berasal dari sendiri dan
syaithan, sedangkan Allah dan Rasul-Nya terbebas dari semua itu.
Wallahua'lam...
Penulis : Ummu Khadijah
Penyunting : Huriyatul Jannah
Penulis : Ummu Khadijah
Penyunting : Huriyatul Jannah
0 komentar