Ini dia yang ditunggu-tunggu tiap hari
sabtu siang jam satu !!!
Mentoring Pengurus
Klasikal ini adalah program pembinaan dari Departemen Pelatihan dan Pengaderan
Organisasi (DPPO). Yang memfasilitasi para pengurus untuk selalu meng-upgrade
wawasan keilmuan alquran nya dengan mempelajari materi yang lebih dari
biasanya. Maksudnya ini adalah fasilitas khusus untuk pengurus BAQI yang memang
nantinya akan menjadi penerus estafet perjuangan dakwah quran ini. Bagaimana
bisa mengajarkan alquran jika para pengajar ini tidak dibekali ilmu yang cukup
bukan?
Mentoring ini sudah
berjalan sampai kurang lebih 8 pertemuan dengan hari sabtu ini. 03 Sya’ban
1438H/ 29 April 2017. Terhitung dari tanggal 25 Februari lalu. Bersama pemateri
dari akang-akang Alumni BAQI (Kang Muas dan Kang Suryadi).
Nah loh kok udah part 8 aja sih?? Hmm
postingan dari part 1 nya mana??
Baiklah, in syaa Allah saya
akan review dari pertemuan pertama sampai sekarang (sabtu ini). Bismillah.
*catatan : Penulis sendiri qoddarullah
tidak bisa mengikuti kegiatan ini dari pertemuan pertama. Hanya baru 3x
pertemuan terakhir ini saja. Karenanya mohon maaf jika terdapat keterbatasan
dalam me-review materinya. Sependek pengetahuan penulis saja. Karena tulisan
ini sifatnya me-muroja’ah materi.
Muqoddimah Penulis :
Para pembaca yang
dirahmati Allah, alhamdulillah program Pembinaan untuk Pengurus BAQI semester
ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Karena telah dipertemukan
dengan salah satu matan tajwid quran. Mengingat apa yang kita pelajari tentang
ilmu ke-alquran-an ini adalah satu hal yang sangat penting. Mengapa? Karena
tidak semua orang diberikan kesempatan oleh Allah untuk menjemput hidayahnya
masing-masing.
Sebelum review,
teman-teman sudah tahu belum tentang satu matan yang lagi hits diburu
untuk dipelajari isi dan metode dalam belajar tahsin atau tajwid ini?? Yes ini
dia nama kitabnya : matan Al-Jazariyah karya Syeikh Ibnu Al-Jazariy As-Syafi’i
Rahimahullah.
Mengapa harus matan Jazariy? Tidak
yang lain?
Karena Umat ini
rindu sekali untuk belajar agama langsung kepada sumbernya, Alquran dan Sunnah
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Maka begitupun dalam mempelajari
tajwid alquran. Belajar langsung dari sumbernya (berdalil). Bisa dibilang,
matan ini berisi dalil-dalil untuk para pengajar quran dalam mengajarkan
ilmunya. Dan matan Jazariy ini cukup mudah dipelajari dan cukup lengkap isinya
mencakup semua hal yang menjadi tolak ukur untuk mempelajari tajwid alquran.
Sungguh malu ketika
ditanya adik mentor : “kang, teh, kenapa bacaan idzhar itu harus jelas?
Kenapa hurufnya hanya ada 6?” lalu sang kakak tidak bisa menjawab
pertanyaan itu. Karena ia pun hanya tahu dan pernah belajar “ya sudah begitu
aturan dari sana nya.” Subhaanallah. Maka dengan segala keterbatasan ilmu itu,
harusnya memacu semangat kita untuk terus belajar. Tidak cukup hanya bisa
membaca alquran, lalu tahu hukum-hukum bacaannya. Tapi tidak tahu mengapa bisa
dihukumi dan dibaca demikian?
Alhamdulillah,
dengan hikmah Allah jugalah kita diperkenalkan dengan salah satu kitab dari
sekian banyak kitab-kitab tajwid yang meghimpun pedoman ilmu-ilmu bacaan
alquran. Yang in syaa Allah memudahkan kita untuk semakin dalam mengimani
alquran ini. Ingat, bukan sekedar bisa baca quran, tapi sangat dianjurkan untuk
tahu juga dalilnya.
Bukankah janji-Nya nyata? Melalui
lisan Nabi nya Allah ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ
وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ
تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ
أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.
“Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada
mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Sebagaimana hadis Nabi tentang salah
satu keutamaan membaca alquran :
Satu hurufnya Allah balas dengan 1
kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ
فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa
yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu
huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Baiklah itu tadi muqoddimah, sekarang
kita mulai reviewnya..
#Part 1 ; Moqoddimah, apa itu matan
Jazariy?
- Jazariy merupakan nama kitab yang dinamai penulisnya = Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Al-Jazariy As-Syafi’i.
- Nama lain nya adalah Mandzumah (kitab pembuka)
- Yang tercantum ada 109 bait, 17 Bab berikut muqoddimah dan penutupnya
- Sebenarnya ada 107 bait, 2 laginya tambahan
- Bagian muqoddimah memuat : urgensi kitab Jazariy yang merupakan kitab permulaan bagi para qori (yang mempelajari alquran), dan hukumnya wajib. Tujuannya untuk mengetahui mahraj dan sifat-sifat huruf
- Bukan sekedar itu, tapi juga bertujuan agar menjaga lisan kita dari kesalahan membaca alquran, belajar menyambung dan memisah huruf, juga bisa membedakan mana hukum tajwid, waqof dan rasm.
- Hukum mempraktekan ilmu tajwid = WAJIB ‘ain
- Hukum mempelajarinya = WAJIB kifayah
- Peletak dasar ilmu tajwid : Abu Aswad Ad-Duali
#Part 2 – 5 ; Bab Makharijul Huruf
File matan lengkapnya klik : disini
Al- Ḥurūf ; adalah bentuk jamak dari al-Ḥarf yang berarti “ujung sesuatu” atau secara istilah bermakna: suara yang keluar dari tempat keluar muḥaqqiq (tentu) atau muqaddar (tidak tentu).
مخارج الحروف = berarti tempat-tempat keluar huruf yang bisa membedakan dengan yang lainnya.
Pembagian makhraj :
- Makhraj Umum :
- Al – Jauf
- Al – Halq
- Al – Lisan
- As – Syafatan
- Al - Khaisyum
- Makhraj Khusus : para ulama berbeda pendapat
#Part 6 ; Bab Sifatul Huruf
- Shifat : sesuatu yang melekat pada sesuatu ( maknawi / indrawi ) yang menjadikan ciri terhadapnya.
- Shifatul huruf : shifat yang melekat pada huruf, yang dengan shifat itu dapat diketahui tatacara pengucapan suatu huruf.
#Part 7 ; Sifat-sifat huruf yang
mempunyai lawan :
#Part 8 ; Sifat-sifat huruf yang tidak
mempunyai lawan :
- Sifat Shofir (berdesis) = hurufnya ada ص - ز - س
- Sifat Qolqolah (memantul) = hurufnya ada ق - ط - ب - ج - د
- Sifat Layyin (lembut) = hurufnya ada ي - و sukun yang berharakat fathah huruf sebelumnya
- Sifat Inhirof (menyimpang) = hurufnya adalah ل
- Sifat Takrir(bergetarnya suara) = hurufnya adalah ر
- Sifat tafasyisy (menyebarnya nafas) = hurufnya adalah ش
- Sifat istitholah (memanjang) = hurufnya adalah ض
Alhamdulillah, demikian yang dapat diposting untuk review singkat materi mentoring Jazariy kali ini. Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan, karena rujukannya mengambil dari ppt dan pdf materi yang ada. Terima kasih sudah berkenan membaca. Tetap semangat dalam mempelajari dan mengajarkan Al-Quran.
Allahua'lam.
Baarakallahu fiikum.
Ahad, 04 Sya'ban 1438 H
0 komentar