Aku bersyukur diberikan nikmat ini oleh-Nya. Karena walau bagaimanapun, tidak semua orang mencintai kata. Kata mampu mengekspresikan dirimu. Kata mampu menyembunyikan perasaanmu. Kata mampu menyunggingkan senyum di wajahmu. Kata mampu meneteskan air matamu. Kata mampu membuatmu gila. Kata mampu mendewasakanmu. Dunia ini adalah sekumpulan kata-kata. Kau takkan pernah bisa mengelak darinya.
![]() |
Belajar dari kata | ilustrasi: studyinireland.ie |
Kata, mengajarkanku tentang hidup. Bahwa hidup, tak bisa sendiri. Seperti kata, sejatinya ia takkan bermakna jika ia hanya terdiri dari satu huruf. Kata adalah sekumpulan huruf yang saling mengisi satu sama lain agar ia menjadi suatu makna. Maka begitulah hidup, kita tidak akan pernah sendiri untuk sampai pada makna.
Kata mengajarkanku untuk menjadi diriku sendiri. Tak peduli orang lain ingin mengartikan apa tentangnya. Ia hanya melakukan tugasnya sebagai kata. Seperti halnya aku, yang diciptakan-Nya, dan tugasku adalah menjadi manusia—yang beribadah pada-Nya. Maka, jadilah seperti itu, beribadah pada-Nya dalam seluruh hayat tanpa peduli orang lain akan menilai apa. Lakukan tugasmu.
Betapa bahagianya jika setiap kata dalam surat cinta-Nya bisa kupahami. Setiap untaian kata didalamnya adalah mutiara untuk diri. Jika mampu memahami dan mengalihkan kata itu pada tindakan, jadilah kita semulia manusia. Kata yang ajaib dan mulia. Persandingan setiap katanya menyampaikan makna tak terhingga. Begitulah kata mencerminkan siapa pemilik katanya.
Kata, tak selamanya dalam tulis. Kata pun dalam lisan, tindakan, gambar. Seperti kataku tadi, dunia adalah sekumpulan kata-kata, dengan pengalihan yang mungkin berbeda-beda. Maka kata, bukan milik sastra semata. Orang primata pun memiliki kata. Orang matematika katakan angkanya adalah kata, kata bagi bangsa matematika. Seperti pelukan adalah kata bagi kasih sayang ibu. Seperti shalat adlaah kata bagi komunikasi kita pada Allah. Kata mewakili perasaan, pikiran dan tindakan. Hidup takkan pernah lepas dengan kata.
Aku belajar dari para perangkai kata terbaik, bahwa mereka hadirkan cinta dalam setiap kata yang disampaikan. Dari para pelukis terbaik, mereka katakan ada cinta dalam setiap gores lukisannya. Dan dari para orangtua, ada cinta dalam setiap peluk dan marah pada anaknya. Maka hiduplah bersama cinta dalam setiap kata yang akan menjadi catatan dalam lembaran-lembaran buku yang akan terbit Hari Nanti.
Selamat menjadi perangkai kata terbaik.
Annisa Maryam
0 komentar