Sebenarnya ini adalah salah satu chapter dalam buku sadar penuh-hadir utuh. Aku sangat setuju dengan statement satu ini. Bagaimana menurutmu?
Apa sebenarnya syukur?
Ar-Raghib Al-Ish-Shafani, salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa Al-Quran menulis dalam Al-Mufradat fi Gharib Quran, bahwa kata “ syukur” mengandung arti “gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya pada permukaan” inilah mengapa lawannya adalah “kafara” yaitu menutupi, atau sering kita dengar kufur nikmat.
Bagaimana kita bisa bersyukur?
Ketahuilah, bahwa syukur adalah pilihan, mengapa saya katakan demikian? Karena ia memiliki pasangan, yaitu kufur. Maka syukur dan kufur adalah pilihan. Dan memilih syukur atau kufur adalah dengan kesadaran. Maka syukur lahir dari kesadaran bahwa Allah telah berikan banyak nikmat kepada kita. Seperti ayat yang diulang-ulang dalam surat Ar-Rahman. Hanya orang yang sadar yang mengetahui.
Syukur bukan menerima pasrah apa yang kita dapat. Menurut Imam Ibn Katsir, makna syukur dalam surat Al-Furqon: 62 merupakan rasa terima kasih kepada Allah dan mengingat-Nya. Bukan hanya berterima kasih namun ada hal plusnya yang merupakan mengingat Allah. Orang yang ahli syukur akan identik dengan orang yang ahli dzikir. Ahli syukur pantang mengeluh, oleh sebab itu dikatakan bahwa “Ada kekuatan dalam syukur”. Sesulit apapun ujian yang kita terima, ketika syukur yang kita pilih dengan mengingat segala kenikmatan yang telah dan sedang Allah berikan, ia akan tetap bisa tersenyum dan mampu berfikir jernih. Disaat orang lain dengan ujian yang sama terpuruk, tapi ahli syukur ia mampu bangkit, karena ia tidak melihat ujian yang sulitnya, tapi ia melihat apa yang ada di balik masalah itu, apa yang hendak Allah ajarkan, betapa besar rasa cinta Allah memberikan ujian yang berat padanya.
Mampu tersenyum dalam keadaan susah adalah bentuk kekuatan. Mampu berfikir jernih di tengah rumitnya masalah adalah kekuatan. Mampu berbaik sangka disaat kondisi sangat berpeluang untuk berburuk sangka adalah kekuatan. Mampu berterima kasih dan senantiasa mengingat Allah dalam keadaan lapang adalah bentuk kekuatan. Dan banyak hal lain dalam syukur yang terkandung kekuatan di dalamnya. Baik kekuatan dalam melawan nafsu, melawan godaan syaithan, melawan perasaan, melawan kesombongan.
Mari kita belajar untuk menjadi orang yang ahli syukur. Syukur yang berawal dari kesadaran. Syukur yang mengundang keberkahan. Alhamdulillah :)
NB:
(Hiduplah sesuka hatimu tetapi ingat engkau pasti mati. Cintailah siapapun yang ingin kau cintai, tetapi ingat engkau pasti akan berpisah dnegannya. Berbuatlah sesuka hatimu, tetapi ingat engkau pasti akan mendapatkan balasannya)
ANNISA MARYAM
0 komentar