Pertanyaan ini banyak diajukan oleh anak-anak, bahkan orang dewasa. Sebenarnya, gambaran Kita tentang Allah agak keliru. Jika Kita membayangkan Allah bahwa Dia juga butuh pencipta, maka Dia bukan tuhan lagi. Allah adalah wujud yang tidak membutuhkan siapapun dan apapun. Alquran mengatakan,
Allah Mahakaya dan kalian yang membutuhkan. (Muhammad: 38)
Jika Kita bertanya: siapa yang menciptakan Allah, maka pertanyaan yang menyusul adalah: siapa yang menciptakan pencipta Allah? Akibatnya, pertanyaan ini akan terus berlanjut tanpa akhir, tanpa Kita mengetahui jawabannya.
Dengan sebuah contoh, bayangkan sebuah rumah yang memiliki lima tingkat. Tingkat kelima berada di atas tingkat keempat, tingkat keempat di atas tingkat ketiga, tingkat ketiga berada di atas tingkat kedua, dan tingkat pertama berada di atas tanah. Seperti yang Kamu lihat, tiap tingkat rumah ini bertumpu di atas tingkat sebelumnya, hingga sampai ke tanah. Tapi, tanah tidak bertumpu pada selainnya. Tanah adalah tumpuan semua tingkat di atasnya. Ia tetap tegak dan kokoh karena dirinya sendiri.
Allah juga merupakan tumpuan semesta. Andai Kita menggambarkan Dia memiliki pencipta, ini sama saja dengan Kita mengatakan bahwa sebuah bangunan dibangun tanpa pondasi dan tumpuan yang kokoh.
Contoh lain, Jika ada yang bertanya kenapa bajumu wangi? Kamu pasti akan menjawab, “Aku telah menyemprotnya dengan parfum.”, Kemudian ada pertanyaan lagi, Kenapa parfum wangi? Kamu akan menjawab “karena parfum mengandung sari bunga.”
Tapi jika ada lagi yang bertanya sebab wanginya bunga, kamu akan menjawab bahwa bau wangi adalah milik bunga itu sendiri. Ia tidak mendapatkannya dari selainnya.
Begitu pula halnya dengan wujud Allah. Wujud-Nya tidak berasal dari manapun. Oleh karena itu, Kita tidak bisa bertanya, siapa yang menciptakan Allah?. Karena yang Kita lihat di dunia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan, Kita sulit menggambarkan Tuhan yang tidak butuh apapun.
Alquran mengatakan, Hati yang tenang hanya dengan mengingat Allah. Jika muncul sebagian pertanyaan di benakmu yang membuatmu resah, ingatlah kepada Allah dan mohon agar Dia menghilangkan keresahanmu.
Jangan terburu-buru untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaanmu. Semakin banyak kamu belajar, menghadiri acara keagamaan, dan memanjatkan doa, maka Kamu akan lebih cepat mengetahui jawaban pertanyaanmu.
Referensi :
– Abhari, Gholamreza. 2011. Cara Pintar Mengenal Allah. Tapak Sunan Publishing House : Cirebon
0 komentar