Titah Nabi disambut antusias oleh si Najjar. Dibuatlah sebuah mimbar dari pohon tamaris Ghabah (nama tempat dekat Madinah). Setelah rampung, Nabi menunjuk tempat yang pas untuk mimbar itu. Ada tiga undak di mimbar itu, dan Nabi duduk di undak ketiga.
Sebelum itu, Nabi biasa berpidato dengan bersandar pada batang kurma di masjid. Begitu beliau pindah ke mimbar, batang kurma itu menjerit layaknya seorang bayi, atau seekor unta yang dipisah paksa dari anaknya. Beliau lalu turun, meletakkan tangan di atasnya, baru diamlah ia.
Referensi:
Abazhar, Nizar. 2010. Ketika Nabi di Kota. Jakarta: Zaman
0 komentar