Allah berfirman,
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu.” (Q.S. Al Mu’min 40:60). Demikian jaminan Allah swt. pada orang yang berdoa.Imam Muslim meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki yang berdoa sambil mengangkat tangannya, “Ya Rabb, mohon kabulkan doaku! Ya, Rabb, mohon kabulkan doaku.” Rasulullah saw. bersabda,
“Bagaimana doanya dikabulkan padahal makanan, minuman, dan pakaiannya dari yang haram.”Hadis ini mengisyaratkan bahwa doa tidak terkabulkan karena ulah orang yang berdoa, yaitu rajin berdoa tapi dalam waktu yang bersamaan maksiat pun tekun. Jadi, bukan Allah tidak memenuhi janjinya untuk mengabulkan doa, tapi kita sendiri yang tidak memenuhi persyaratannya, yaitu meninggalkan kemaksiatan.
Penyebab lain yang harus diperhatikan ketika doa tidak terkabulkan adalah karena kesombongan atau keangkuhan. Allah tidak akan mengabulkan doa orang sombong, dan sebaliknya Allah swt. akan mengabulkan doa orang yang rendah hati.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al A’raaf 7:55).Jadi, tidak terkabulnya doa bisa disebabkan karena kesombongan kita sendiri.
Ibrahim bin Adham pernah ditanya oleh salah seorang muridnya, “Mengapa doa kita sering tidak dikabulkan padahal Allah memberikan jaminan akan mengabulkan doa hamba-Nya?” Ibrahim bin Adham menjawab, “Sesungguhnya Allah swt. akan selalu mengabulkan doa hamba-Nya, namun ada beberapa perilaku manusia yang menghalangi dikabulkannya doa, yaitu:
1. Kalian mengerti tentang Allah, tetapi mengapa kalian tidak menaatinya?Jadi, kalau doa belum terkabulkan, sebaiknya kita introspeksi diri, jangan berprasangka buruk pada Allah swt. Kemungkinan besar doa itu tidak dikabulkan karena ulah kita sendiri.
2. Kalian membaca Al Quran, tetapi mengapa kalian tidak mengamalkannya isinya?
3. Kalian mengerti tentang setan, tetapi mengapa kalian mengikuti ajakannya?
4. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah saw., tetapi mengapa kalian mengingkari sunahnya?
5. Kalian mengaku cinta pada surga, tetapi mengapa kalian tidak beramal untuknya?
6. Kalian mangaku takut neraka, tetapi mengapa kalian selalu melakukan dosa?
7. Kalian mengatakan bahwa mati itu pasti terjadi, tetapi mengapa kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya?
8. Kalian sibuk mengurus aib atau cela orang lain, tetapi mengapa kalian tidak mau memperhatikan aib sendiri?
9. Kalian memakan rezeki Allah, tetapi mengapa kalian tidak bersyukut kepada-Nya?
10. Kalian menguburkan mayat, tetapi mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?
Referensi :
Amiruddin, Aam. 2009. Doa orang-orang sukses. Bandung: Khazanah Intelektual
0 komentar