“Jangan melakukan perjalanan kecuali ke tiga masjid; masjidku ini, Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsa.” (Al-Bukhari 1115, dan Muslim 2475)
Masjid ini mulia karena sejumlah hal, tinggi kedudukannya di hati kaum muslim, dan, lebih dari itu, dimuliakan Allah. Ia dibangun Nabi dengan tangan sendiri bersama para sahabat dan menjadi liang pembaringan terakhir jasad agung beliau. Ini saja sudah lebih dari cukup untuk mengakui kemegahan dan kemuliaannya. Mengenai keutamaannya, Nabi bersabda,
“Antara rumahku dan mimbarku adalah sebuah taman dari taman-taman surga.” (H.R. Muslim, al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri)
Dan inilah masjid jamik pertama yang dibangun dalam Islam.
Referensi:
Abazhar, Nizar. 2010. Ketika Nabi di Kota. Jakarta: Zaman
0 komentar