Makna. Aku hanya ingin hidupku yang hanya mampir ini menjadi bermakna. Bermakna dengan apa-apa yang hendak aku lakukan agar aku menjadi pribadi yang sukses dunia-akhirat. Makna. Hidup bermakana. Setiap orang punya caranya masing-masing untuk memaknai hidupnya. Tergantung dengan pola pikirnya, pandangannya dalam melihat dunia. Kau tau apa itu makna? Menurutku, makna itu berarti, tidak sia-sia, ruh dalam suatu entitas atau hal atau apapun itu. Ibarat kompor tanpa gas, atau hp tanpa baterai, ya tak berarti sesuatu apapun itu, karena tak ada maknanya. Orang yang hidup tanpa makna, maka hidupnya hampa. Tak jelas apa sebenarnya yang ia cari, untuk apa sebenarnya ia melakukan setiap aktivitas dalam hidup ini.
Namun, ada satu hal pula yang terngiang-ngiang di kepalaku, “Bagaimana agar kita mau memaknai hidup?” dan “Bagaimana cara untuk memaknai hidup?” ternyata, ada hal penting yang harus diperhatikan terlebih dahulu agar kita mampu memaknai hidup ini. Kau tau apa? KESADARAN. Kau tau sadar? Sadar adalah sadar. Sadar mampu menghantarkan kita memaknai hidup ini. Beda, antara orang yang sadar dengan tidak. Orang yang sadar cenderung akan meyetir hidupnya dengan hati-hati. Orang yang sadar jika dia diabetes, maka dia tidak akan makan-makanan yang mengandung banyak glukosa. Orang yang sadar bahwa rokok itu membahayakan, maka ia akan menjauhi rokok. Semua berawal dari sebuah kesadaran. Orang yang tidak sadar akan membuat ia menyia-nyiakan hidup ini. Orang yang sadar bahwa dia manusia yang tak berdaya, maka ia akan bergantung pada yang Kuasa. Orang yang sadar bahwa dunia ini hanya tempat mampir, maka ia akan lakukan yang terbaik untuk mendapat ridho-Nya. Begitu seterusnya.
Itulah kesadaran, yang pada akhirnya akan membuat kebermaknaan dalam hidup ini. Sadarlah bahwa setiap saat kita harus sadar terhadap apa yang kita lakukan. Karena disadari atau tidak, malaikat mencatat semua amalan kita, dan Allah akan menghisab seluruh perbuatan kita. Maka sadrlah, karena sadar adalah ciri orang yang normal. Mari, saling menyadarkan diri kita dan orang lain, karena sadar adalah jalan menuju kebermaknaan.
0 komentar