Kamis, 03 Desember 2015

Tujuan Kita Diciptakan Allah Swt

Sudah berapa tahun kita hidup di dunia ini?  :-D
10 tahun? 15 tahun? 20 tahun? atau bahkan 3 kali lipatnya ?  :lol:

Ketika kita ditanya seseorang, siapa orang tuamu? tanpa pikir panjang kita pun menyebutkan nama kedua orang tua kita. Mengapa? karena benar bahwa mereka lah yang melahirkan kita,  membesarkan kita. Dan kemudian ada pertanyaan lain, kok kita bisa tiba-tiba ada di dunia ini? apa yang menjadi tujuan kita diciptakan Allah Swt? apakah Allah menciptakan kita tanpa mempunyai alasan?

Allah menciptakan manusia dan memberinya beragam nikmat-Nya. Allah Swt. sangat dermawan dan pengasih. Lantaran sifat kedermawanan dan kasih-Nya, Dia menciptakan kita agar kita memperoleh nikmat-nikmat-Nya. Perbuatan Allah ini sama seperti seorang tuan rumah dermawan dan baik hati, yang menyiapkan jamuan lengkap dan mengundang para tamu untuk menikmatinya.

Beribadah 

Allah menciptakan kita bukan semata-mata karena Allah ingin mendapatkan keuntungan. Tapi, tujuan-Nya adalah menunjukkan kedermawanan dan kasih-Nya kepada kita. Dalam surah Adz-Dzariyat Allah berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Tujuan kita diciptakan agar kita menyembah kepada Allah. Perlu diingat bahwa Allah tidak membutuhkan ibadah kita. Artinya Allah menciptakan kita untuk beribadah hingga bisa masuk surga. Tujuan utama Allah adalah kebahagiaan kita, yang bisa diperoleh dengan cara beribadah. Dengan kata lain, ayat ini hendak menyatakan bahwa manusia juga diciptakan karena kedermawanan Allah terhadap mereka, dan bukan berarti bahwa Dia mendapat keuntungan dari penciptaan manusia.

Bukanlah Allah hanya memerintahkan kita untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan kita. Tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al Mu’minun: 115).
Sesungguhnya Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhluk-Nya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan pada-Nya. Allah lah yang Maha Pemberi Rizki. Perhatikan ayat selanjutnya, kelanjutan surat Adz-Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman,

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.  (QS. Adz Dzariyat: 57-58)

Jadi, justru kita yang butuh pada Allah. Kita yang butuh melakukan ibadah kepada-Nya.


referensi :
– Abhari, Gholamreza. 2011. Cara Pintar Mengenal Allah. Tapak Sunan Publishing House : Cirebon
– http://rumaysho.com/aqidah/untuk-apa-kita-diciptakan-di-dunia-ini-342
Load disqus comments

0 komentar