Kamis, 03 Desember 2015

Sekilas Sejarah Makkah

Makkah adalah kota suci. Tempat ini menjadi buah bibir setiap orang di seluruh dunia, karena di kota inilah terdapat sebuah tempat yang bersejarah, yaitu Rumah Tuhan (Baitullah) yang dibangun oleh nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Nabi Ibrahim sebagai nenek moyang agama-agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam, merupakan peletak batu pertama kemakmuran makkah.

Makkah telah memikat banyak orang, baik dari Timur maupun dari Barat. Pada masa pra-Islam, dikisahkan bahwa orang Yahudi dan Kristen sering kali datang ke makkah. Mereka berdatangan dari Yaman dan Suriah seraya menetap di makkah selama berhari-hari. Tidak hanya itu, makkah juga dikenal sebagai kota para nabi. Al-Azraqi dalam Makkah wa ma ja’a fiha min al-Atsar menyebutkan bahwa nabi yang pertama kali menginjakkan kakinya di makkah adalah nabi Adam. Ia juga dikabarkan melaksanakan haji seraya berdoa agar keturunannya diampuni dari segala dosa yang mereka lakukan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, dikatakan bahwa selama di makkah, Nabi Adam melaksanakan Tawaf selama tujuh minggu di malam hari dan lima minggu di siang hari. Kedatangannya tidak lain karena ia mengetahui di kota inilah terdapat rumah Tuhan. Bagi umat Islam, makkah mempunyai makna tersendiri. Keistimewaannya diabadikan di dalam Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab sejarah yang otoritatif. Sebab di kota inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan perjuangan membangun komunitas Muslim dimulai.

Di dalam Al-Qur’an, makkah diabadikan di dalam banyak ayat, antara lain surah Ali Imran: 96,

“Sesungguhnya Rumah (Tuhan) yang pertama kali dibangun bagi manusia, yaitu rumah yang terdapat di makkah sebagai petunjuk bagi penduduk alam semesta”

Menurut Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghayb, ayat ini merupakan sebuah antitesa bagi kalangan Yahudi yang menganggap Yerussalem sebagai satu-satunya tempat suci. Ayat ini juga memperjelas ayat sebelumnya mengenai Rumah Tuhan di kota makkah. Di dalamnya terdapat Kakbah yang merupakan kiblat umat Islam serta para nabi terdahulu.

Setelah melalui fase yang sangat mendebarkan, makkah akhirnya dapat dikuasai oleh Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya. Kemudian, makkah dideklarasikan sebagai salah satu kota suci bagi umat Islam.

Syeikh Muhammad al-Ghazali menjelaskan dalam Fiqh al-Sirah bahwa proses peralihan kekuasaan makkah dari orang-orang Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW berjalan dengan sangat damai dan mulus. Bahkan, sikap beliau membat para pemuka Quraisy berdecak kagum karena kedatangannya justru memakmurkan Kakbah. Mereka pun pelan-pelan mulai tertarik dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebab menghadirkan sebuah karakter yang unik, yaitu perdamaian.

Makkah tahun 1718
Makkah tahun 1850
Makkah tahun 1910
Makkah tahun 2012
Makkah tahun 2014


referensi :
– Antara makkah dan Madinah. Jakarta : Erlangga
– http://en.wikipedia.org/wiki/Mecca
Load disqus comments

0 komentar