Selasa, 15 Desember 2015

Kita Tak Bisa Melihat Allah, Lalu dari Mana Kita Tahu Dia Ada?

Pertanyaan ini kerap dilontarkan anak-anak kepada orang dewasa, bahkan bukan hanya anak-anak saja yang menanyakan ini, melainkan Kita sebagai orang dewasa. Berikut adalah jawaban yang Saya dapatkan dari salah satu sumber.

Ada beberapa contoh pertanyaan,
Apakah kamu bisa melihat oksigen yang kamu hirup setiap saat?
Apakah kamu bisa melihat gelombang televisi saat pemutaran film kartun, yang dipancarkan dari satelit ke antena, dan dari antena ke televisimu?
Kamu pasti sering mendengar ada banyak anak yang cerdas dan berakal. Apakah kamu bisa memegang akal dengan tanganmu dan melihatnya?

ilustrasi: http://seekingislam.co.uk

Tak satupun hal-hal di atas bisa dilihat dengan mata. Tapi Kita yakin bahwa itu semua ada. Oksigen, gelombang televisi, akal, dan kecerdasan ada di dunia, tapi Kita tak bisa melihatnya. Jadi, Kita tidak bisa melihat sesuatu, Kita tak bisa mengatakan bahwa sesuatu itu tidak ada. Kita juga tidak bisa melihat Allah, tapi ini tidak berarti bahwa Dia tidak ada.

Meski Kita tak bisa melihat oksigen, gelombang televisi, akal, dan kecerdasan, tapi Kita bisa melihat pengaruh-pengaruhnya. Dengan melihat nafas Kita, Kita tahu bahwa ada oksigen. Dengan melihat film kartun, Kita tahu bahwa ada gelombang televisi. Dengan melihat perilaku manusia, kita bisa tahu mana yang berakal dan mana yang tidak.

Allah juga memiliki kesan-kesan, yang dengan melihatnya, Kita tahu bahwa Dia ada. Apakah gunung-gunung tinggi, hewan-hewan menakjubkan, hutan-hutan hijau, bintang-bintang cemerlang, dan bulan terang, tidak membuktikan adanya Allah? Tidakkah keteraturan hari, bulan, musim, dan tahun, merupakan tanda-tanda keberadaan-Nya? Bukankah terbangnya burung, tumbuhnya tanaman, dan berbuahnya pepohonan, membuktikan keberadaan Tuhan Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Maha Pengasih?

Tentang melihat Allah, Al-Qur'an mengatakan,
Mata-mata tak bisa melihat-Nya. (Al-An'am:103)

Dengan Kita merasakan keberadaan Allah dalam hati dan berbicara kepada-Nya, bisa diketahui bahwa Dia ada.



Referensi :
Abhari, Gholamreza. 2011. Cara Pintar Mengenal Allah. Tapak Sunan Publishing House : Cirebon
Load disqus comments

0 komentar