Kamis, 03 Desember 2015

Keistimewaan Shalat Subuh

Selama ini kebanyakan kaum muslimin terlena dalam malam yang panjang, sehingga hanya menyisakan segelintir orang yang membentuk sederet-dua deret shaf pada shalat Subuh. Mereka tak menyadari, ada nilai religi dan filosofi yang kuat dalam pelaksanaan shalat Subuh. Memang, kalau kita urai benang permasalahannya, akan lebih rumit. Pemahaman dan kesadaran mayoritas kaum muslimin masih lemah. Dengan berbagai alasan, akhirnya lebih memilih shalat di rumah. Sebuah fenomena yang bila terjadi pada masa Rasulullah akan diancam dengan sanksi pembakaran rumah. Bahkan, bagi sebagian muslimin, kewajiban shalat teranaktirikan oleh berbagai kepentingan duniawi, dan tentunya bisikan setan. Na’udzubillah!

Shalat Subuh mempunyai kekuatan yang luar biasa. Pahala yang dijanjikan Allah dalam shalat Subuh, dan aktifitas lain yang dikerjakan sebelum dan sesudahnya, begitu besar. Wajar, shalat Subuh dikerjakan diantara waktu teristimewa; sepertiga malam terakhir dan waktu fajar. Yang tak kalah pentingnya, turunnya kembali Isa bin Maryam dan kedatangan Imam Mahdi, menurut sebuah riwayat, berlangsung saat Subuh.

Dampak sosial yang timbul dari pelaksanaan shalat Subuh pun tak bisa dipandang sebelah mata. Pelaksanaannya yang tepat sesuai waktu akan mendorong peningkatan aktifitas sehari penuh seorang muslim.
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (Surah Al-Israa’ ayat 78)

Shalat berjamaah di Masjid Istiqlal

Pernah salah seorang penguasa Yahudi menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali pada satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat Subuh mencapai jumlah shalat Jum’at. Entah perkataan ini memang benar diucapkan orang Yahudi atau tidak, yang pasti ini benar adanya. Tanpa shalat Subuh umat Islam tidak lagi berwibawa. Tidak selayaknya umat ini mengharapkan kemuliaan, kehormatan, dan kejayaan, jika mereka tidak memperhatikan shalat ini. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah meninggalkan shalat sunnah Subuh walaupun kalian dikejar pasukan musuh.”(HR Abu Dawud dan Ahmad)
Dalam segala kondisi, saat dikejar pasukan musuh, atau bahkan saat perang sedang berkecamuk, janganlah kita meninggalkan dua rekaat shalat sunnah sebelum Subuh. Disebabkan nilainya begitu tinggi, Rasulullah SAW meng-qadha’ (mengganti) shalat sunnah fajar bila telah lewat waktunya. Beliau menggantinya setelah shalat Subuh atau setelah terbit matahari. Ini terjadi, baik saat beliau terlambat dalam mengerjakan shalat sunnah sebelum Subuh, atau shalat Subuh itu sendiri. Hal yang demikian tidak dilakukan pada shalat sunnah yang lain, selain shalat malam. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda yang diriwayatkan dari Aisyah:
“Dua rekaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR Muslim)
dalam riwayat Ahmad disebutkan:
“Dua rekaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh)lebih baik dari pada dunia semua.”
Lalu….apa yang menghalangi kita shalat Subuh? Bukankah ia menjadi bagian yang begitu besar dibanding dunia?. Dunia-seluruh dunia-segala isinya mulai dari bentuk harta benda, harta simpanan, kedudukan, usaha, segala yang menggiurkan dan menyenangkan, tidak akan sampai nilainya sebesar shalat sunnah Fajar dua rekaat!. Coba kita renungkan. Ini semua baru keutamaan sunnah Fajar.

Lalu bagaimana dengan dua rakaat Fajar wajib, yaitu shalat Subuh?
Subhanallah! Nilai yang sangat besar ini bukan disebabkan lamanya berdiri atau panjangnya bacaan dalam dua rekaat ini, namun karena ketentuan waktu pelaksanaannya. Bahkan Rasulullah SAW sering memendekkan bacaannya dalam shalat dua rekaat sebelum shalat Subuh ini. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW membaca surat Al-Kafirun pada rekaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rekaat kedua. Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan r.a berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:
“Barang siapa yang shalat Isya’ berjamaah makan seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau dengan shalat Isya’, seperti yang tertera dalam hadits Abu Dawud dan Tirmidzi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh” (HR. Muslim)
Dengan karunia dan kemuliaan-Nya, Allah SWT telah memberikan kita pahala ini, jika kita melaksanakan shalat Subuh dan Isya’ berjamaah. Dan telah diketahui bahwa pahala shalat malam sangat besar dan agung. Tapi pahala shalat Subuh berjamaah jauh lebih mulia darinya. shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu semua sumber cahaya di dunia, akan padam. Matahari akan digulung dan bintang-bintang pun berjatuhan, sebagaimana firman Allah:
“Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan”. (At-Takwir: 1-2).
Manusia dibangkitkan dalam keadaaan gelap gulita. Gelap yang berlipat ganda. Saat itu, manusia sangat membutuhkan cahaya supaya bisa meraba jalannya, agar bisa melewati kumpulan orang-orang yang begitu banyak jumlahnya. Tatkala melewati Sirath (jembatan di akhirat), cahaya sangat dibutuhkan. Perhatikan juga hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a:
“Allah akan turun ke langit bumi pada setiap malam, ketika malam tinggal sepertiga yang terakhir. Dia berkata, ‘Mana hamba-ku yang berdoa, untuk Aku kabulkan (doanya)? Mana hamba-ku yang meminta kepada-Ku, untuk aku penuhi (permintaannya)? Mana hamba-Ku yang beristigfar, untuk aku ampuni dosanya?’.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Allah turun ke langit bumi, menyuruh kita supaya berdoa pada-Nya agar Dia mengabulkan doa kita. Kemudian, jika kita melaksanakan shalat Subuh setelah itu, maka kita lebih dekat kepada Allah SWT dan Dia lebih mendengarkan doa-doa kita Mari kita simak hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a:
“Saat yang paling dekat antara Allah dan hamba-Nya adalah di saat sujud, maka perbanyaklah doa pada waktu itu.” (HR. Muslim).
Pahala shalat Subuh lebih tinggi, kewajiban melaksanakan shalat Subuh lebih penting, dan doa lebih cepat dikabulkan ketika shalat Subuh. Namun, masih banyak orang yang tidur ketika adzan shalat Subuh.Bahkan Allah SWT menjanjikan surge bagi mereka yang shalat Subuh. Mari simak hadits yang diriwayatkan Abu Musa Al-Asy’ari r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga ”.
Dua waktu yang dingin adalah shalat Subuh dan shalat Ashar, karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan sore), saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik. Inilah janji Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasululla SAW. Akan masuk surge, mereka yang menjaga dua shalat yaitu shalat Ashar dan shalat Subuh. Inilah puncak keinginan orang-orang mukmin. Inilah kesuksesan hakiki dan kemenangan yang besar. Allah SWT berfirman:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surge maka sungguh ia telah beruntung”. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali Imran: 185).
Janganlah kita meninggalkan shalat subuh, mengingat betapa besar pahala yang dijanjikan Allah SWT kepada yang melaksanakannya.

Berikut adalah keistimewaan shalat Subuh:
1. Pahala shalat malam satu malam penuh
2. Sumber cahaya dihari kiamat
3. Surga yang dijanjikan
4. shalat Sunnah Subuh yang lebih mulia dari pada dunia


referensi:
- As-Sirjani, Raghib.2008. Misteri shalat Subuh. Solo: Aqwam
Load disqus comments

0 komentar