Semua perbuatan dalam kendali Allah. (Yusuf : 31)
Sebagai contoh, jika Allah menghendaki Aku lulus ujian SMA, Aku akan lulus, dan jika Ia menghendaki Aku gagal, Aku akan gagal. Kalau begitu semua usahaku tak ada artinya, karena semua perbuatan dalam kendali Allah.
Begitukah?
Benar bahwa semua berada dalam kendali Allah dan semua perbuatan terjadi atas kehendak-Nya. Selama Ia belum menghendaki, bayi tidak akan lahir, bunga tidak akan mekar, tanaman tidak akan tumbuh, tidak ada hujan yang turun, tidak akan pernah ada pergantian musim. Seisi semesta diatur dengan kehendak Allah.
Besar atau pun kecil setiap pekerjaan, terjadi atas kehendak Allah. Namun, ini tidak berarti bahwa Kita tidak memiliki pilihan dan ikhtiar.
![]() |
Ikhtiar manusia |
Ketika Kamu berlarian mengejar bola saat bermain futsal, apakah ada yang memaksamu untuk berlari? atau kamu lari atas dasar ikhtiarmu. Contoh lain yang menjadi bukti atas ikhtiar yang kita miliki adalah kemarahan Kita terhadap perbuatan buruk orang lain. Misalkan jika ada orang yang memukul kepala kita dari belakang, dan Ia bilang itu terjadi begitu saja, apakah kamu akan memercayai ucapannya? Jika mereka terpaksa dan tidak mempunyai ikhtiar, kenapa kita marah dan mencela mereka?
Andai Kita tak punya ikhtiar, untuk apa Allah dalam Al-Qur'an memerintahkan Kita berbuat kebajikan dan melarang kita berbuat dosa?. Andai Kita tak punya ikhtiar, mengapa Allah mengutus banyak nabi untuk memberi Kita pentunjuk?.
Jadi, jangan sampai Kita bermalas-malasan untuk belajar dan tidak mau memiliki cita-cita yang tinggi hanya dengan alasan Kita tidak punya ikhtiar/pilihan. Allah menghendaki agar manusia yang tekun dan rajinlah yang berhasil, sementara manusia yang malas gagal meraih tujuan atau cita-citanya. Berusahalah, karena Allah menyukai orang-orang yang giat dan senantiasa menolong mereka.
0 komentar